PT. CORIN MULIA GEMILANG Head Office : Jalan Gwalk Blok A1 Citraland Sambikerep, Kota Surabaya Office : Jl. By pass IB Mantra , Kota Denpasar Bali Office : Jl. Mayjend Sungkono, Citra Garden City / Ciputra, Blok P1. No.4 - Kota Malang Factory : Jl. Raya Tarik Sidoarjo Phone : Telkomsel : 0853 3443 9900 (Call, SMS, WhatsApp, Line) Indosat : 0856 55 40 0004 (Call, SMS, WhatsApp) XL / Axis : 087 888 48 5050 ( Call, SMS) Phone & Fax : 0341 - 754253 Email : megatrussglobal@yahoo.com

Flickr

Kamis, 14 Januari 2016

On 15.07 by Megatruss global in    No comments
Bata ringan adalah material alternatif pengganti batako yang beeguna untuk membuat dinding. kelebihan material ini adalah ringan bobotnya sehingga membuat anggaran bangunan bisa ditekan. Mengapa demikian?

Ringannya material dinding berakibat volume elemen struktur bangunan bisa direduksi. Ini terutama jika bata ringan digunakan untuk dinding di lantai 2 ke atas. Volume elemen struktur seperti kolom, balok, plat lantai dan pondasi bisa dikurangi karena beban yang menumpunya menjadi ringan.


Ringannya beban ini disyaratkan untuk mendapatkan struktur bangunan tahan gempa. Jika material pendukung bangunan berat dan terjadi keruntuhan akibat gaya gempa, beratnya material tersebut akan berbahaya bagi penghuninya.


Dengan posisi Indonesia berada di daerah rawan gempa, kecuali Pulau Kalimantan, bangunan yang berada di Indonesia harus memiliki persyaratan struktur bangunan tahan gempa. Untuk mendapatkan persyaratan ini, bata ringan bisa digunakan sebagai salah satu material pembuat dinding.


Mengapa Bisa Ringan?

Meski fungsinya hampir sama dengan bata namun yang membedakannya adalah beratnya. Material yang berbahan baku pasir silika, semen, kapur dan air ini dibuat dengan tekanan uap tinggi. Proses pembuatan material ini diawali dengan proses pencampuran  baku. Setelah itu, adonan bahan bahan baku tersebut dimasukan ke dalam alat yang bernama autoclaved. Di dalam alat ini, adonan diberi tekanan uap air hingga suhu sekitar 200 derajat Celcius. Oleh karena prosesnya menggunakan autoclaved maka material ini disebut sebagai autoclaved aerated concrete atau AAC.
.
Dengan tekanan uap ini, bahan baku kapur dan pasir silika akan bereaksi. Hasil reaksi ini
menghasilkan pori-pori yang didalamnya berupa udara. Pori-pori inilah yang membuat material ini menjadi ringan. Menurut perhitungan, beton ringan memliki berat jenis normal sekitar ±650 kg/m3. Berat jenis yang lebih kecil dari berat jenis air mebuat material ini bisa mengapung di atas air. Meski berpori, bata ringan AAC tidak bersifat seperti sponge. Artinya, keteika terkena air, air tersebut tidak akan meresap atau merembes kedalamnya. Rendahnya daya serap air dikarenakan setiap pori yang ada tidak saling berhubungan dengan pori yang lain.

Cepat Dan Ekonomis

Kelebihan lain yang dimiliki material ini adalah cepat dalam pemasangannya sehingga keseluruhan biaya pembuatan didnding menjadi ekonomis. Jangan dilihat harga sebelum pemasangannya. Yang perlu dilihat oleh konsumen adalah keekonomisan dari sisi bahan perekat,ongkos tukang dan hasil akhir yang didapatkan.

Bila dibandingkan dengan bata, merah harga satu balok bata ringan AAC ini sedikit lebih mahal. Namun, untuk membuat dinding dengan luasan 1 m2 material yang digunakan jauh lebih sedkit dibandingkan bata. Sebagai perbandingan, 1 m2 dinding yang dibuat dengan beton ringan aerasi hanya membutuhkan sekitar 8-9 buah. Sedangkan dengan material bata, 1 m2 dinding membutuhkan sekitar 70-72 buah. Dari sini bisa dilihat bahwa volume material yang terpakai sangat ekonomis.


Sedangkan dari sisi waktu pengerjaan, pemasangan bata ringan aerasi ini jauh lebih cepat. Sebagai contoh, dalam sehari volume pekerjaan dinding beton ringan aerasi untuk 2 orang tukang mencapai 12-15 m2. Sehingga pemasangan relatif lebih cepat.




0 komentar:

Posting Komentar